Hayun kaki ku terhenti tiba-tiba
Nafasku tersekat setibanya dikotamu
Hatiku tersentuh
Terpandang kilasan ikan dikali
Sudah tidak kukenal jantan betinannya
Dik kekeruhan rancangan raksaksamu
Aku tersentak
Bila terhidu bahang kehangatan
Dari suara lantang dimeja parlimen
Bergegar suara itu
Apakah rancangan hari ini
Ke arah mana....timur atau barat
Termenung aku di permatang sana
Semalam..... daerah ini ria tawanya
Rang muda ..... jua daranya
Kini tinggal tenaga usang Cuma
Menerung,pakurawan menyanyikan keriangan
Kali-kali tidak berkocak – sepi
Perantauku.....
Masih rindukah kau pada malinjamu
Masih sayangkah kau pada mahsurimu
Jika begitu pulanglah.......
Hari ini......
Rupanya lembut sekali bayu barat
Menyapa,membelai generasi rebungku
Menelan sajian barat,lahap sungguh !
Inang Zapin kian terasing
Langkah lembut kian layu
Bagaimana hatiku tak sayu..........
Bumi sudah pantas berlari
Maruah dan kuntuman budi kehilangan seri
Kepala pendita dipijak melata
Santunmu kian rebah menyembah bumi keramat
Dimanakah silapnya
Salahkah pendita menutur kata
Atau
Salahkah ibu yang mengandung
Dan
Apakah Tamingsari yang dulunya di tangan Tuah
Kini terbenam di bumi bertuah.
Nafasku tersekat setibanya dikotamu
Hatiku tersentuh
Terpandang kilasan ikan dikali
Sudah tidak kukenal jantan betinannya
Dik kekeruhan rancangan raksaksamu
Aku tersentak
Bila terhidu bahang kehangatan
Dari suara lantang dimeja parlimen
Bergegar suara itu
Apakah rancangan hari ini
Ke arah mana....timur atau barat
Termenung aku di permatang sana
Semalam..... daerah ini ria tawanya
Rang muda ..... jua daranya
Kini tinggal tenaga usang Cuma
Menerung,pakurawan menyanyikan keriangan
Kali-kali tidak berkocak – sepi
Perantauku.....
Masih rindukah kau pada malinjamu
Masih sayangkah kau pada mahsurimu
Jika begitu pulanglah.......
Hari ini......
Rupanya lembut sekali bayu barat
Menyapa,membelai generasi rebungku
Menelan sajian barat,lahap sungguh !
Inang Zapin kian terasing
Langkah lembut kian layu
Bagaimana hatiku tak sayu..........
Bumi sudah pantas berlari
Maruah dan kuntuman budi kehilangan seri
Kepala pendita dipijak melata
Santunmu kian rebah menyembah bumi keramat
Dimanakah silapnya
Salahkah pendita menutur kata
Atau
Salahkah ibu yang mengandung
Dan
Apakah Tamingsari yang dulunya di tangan Tuah
Kini terbenam di bumi bertuah.
No comments:
Post a Comment